Analisa Evaluasi Program (Manajemen Sumber Daya Manusia Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia)


.



Hai selamat siang blogger.
Di tulisan kali ini saya akan sedikit sharing tentang materi perkuliahan kemarin di Mata Kuliah Analisa Evaluasi Program. Mata Kuliah ini 3 SKS dan Dosennya adalah Bapak Ahmad Fauzi M.Pd yang selalu memberikan materi-materi luar biasanya, dalam pertemuan kemarin Pak Fauzi memberi materi tentang “Manajemen Sumber Daya Manusia Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia” untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bawah ini.

Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia

A.     Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan para sumber daya manusia yang menjadi penggerak dari berbagai macam pekerjaan yang akan dikerjakan oleh karyawan. Karyawan mempunyai tingkat pekerjaan yang berbeda-beda dalam melaksanakan pekerjaa mereka, namun terkadang karyawan malah tidak tahu apa yang harus dikerjakan terkait banyaknya pekerjaan yang harus merekan kerjakan. Untuk itu sangat diperlukan pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia agar para karyawan bisa paham dan mengerti atas pekerjaan mereka sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan bisa dengan cepat terlaksana dan mencapai target yang diharapkan.

B.      Pengertian Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia
·         Wexley dan Yukl (1976 : 282) mengemukakan : “training and development are terms reffering to planned efforts designed facilitate the acquisiton of relevan skills, knowledge, and attitudes by organizational members”. Selanjutnya Wexley dan Yukl menjelaskan pula :“development focusses more on improving the decision making and human relation skills of middle and upper level management, while training involves lower level employees and the presentation of more factual and narrow subject matter”.
·         Pendapat Wexley dan Yukl tersebut lebih memperjelas penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan. Mereka berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana, yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan, dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah sedangkan pelatihan dimaksudkan untuk pegawai pada tingkat bawah (pelaksana).
·         Menurut Mariot Tua Efendi H (2002), “Latihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai”.
·         Lain lagi dengan Sjafri Mangkuprawira (2004), “pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.”
·         Dari berbagai macam pendapat para ahli di atas, dapat di tarik satu kesimpulan kalau pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar bisa  menjadi sumber daya yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja, tingkat professionalisme yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan baik.

C.      Tujuan Pelatihan
Pelatihan dan pengembangan bagi SDM mempunyai tujuan yang terdiri dari beberapa tujuan antara lain:
      Memutakhirkan keahlian seorang individu sejalan dengan perubahan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap individu dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
      Mengurangi waktu belajar seorang individu baru untuk menjadi kompeten dalam pekerjaan.
      Membantu memecahkan persoalan operasional.
      Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi.
      Memberikan kemampuan yang lebih tinggi dalam melaksanakan tugas dalam bekerja.
      Meningkatkan tingkat professionalisme para karyawan.

D.     Gejala Pemicu Pelatihan dan Pengembangan
  Terdapat beberapa fenomena organisasional yang dapat dikategorikan sebagai gejala pemicu munculnya kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Tidak tercapainya standar pencapaian kerja, karyawan tidak mampu melaksanakan tugasnya, karyawan tidak produktif, tingkat penjualan menurun, tingkat keuntungan menurun adalah beberapa contoh gelaja-gejala yang umum terjadi daam organisasi.
  Gejala yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut menurut Blanchard and Huszczo (1986) mencontohkan terdapat tujuh gejala utama dalam organisasi yang membutuhkan penanganan yaitu :
      Low productivity;
      High absenteeism;
      High turnover;
      Low employee morale;
      High grievances;
      Strike;
      Low profitability.
Ketujuh gejala tersebut sangat umum dijumpai dalam organisasi yang dapat disebabkan oleh setidaknya tiga faktor yang meliputi : kegagalan dalam memotivasi karyawan, kegagalan organisasi dalam memberi sarana dan kesempatan yang tepat bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, kegagalan organisasi memberi pelatihan dan pengembangan secara efektif kepada karyawan.
Dalam situasi itulah program pelatihan sangat mengandalkan training need analysis (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan. Dan merorientasi kepada pengembangan karyawan meliputi :
      Adanya pegawai baru, Memberikan orintasi pekerjaan atau tugas pokok organisasi kepada pegawai yang baru direkrut sebelum yang bersangkutan ditempatkan pada salah satu unit organisasi;
      Adanya peralatan kerja baru, Mempersiapkan pegawai dalam penggunaan peralatan baru dengan teknologi yang lebih baru, sehingga tidak terjadi adanya kecelakaan kerja dan meningkatkan efesiensi kerja;
      Adanya perubahan sistem manajemen/administrasi birokrasi, Mempersipakan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;
      Adanya standar kualitas kerja yang baru, Mempersiapkan pegawai dalam melakukan pekerjaan dengan menggunakan sistem yang baru dibangun;
      Adanya kebutuhan untuk menyegarkan ingatan , Memberikan nuansa baru/penyegaran ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki;
      Adanya penurunan dalam hal kinerja pegawai, Meningkatkan kualitas kinerja pegawai sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungan strategis;
      Adanya rotasi/relokasi pegawai, Meningkatkan pegawai dalam menghadapi pekerjaan dan situasi kerja yang baru.
Sedangkan Fungsi Training Need Analysis Training Need Analysis (TNA) yaitu :
      Mengumpulkan informasi tentang skill, knowledge dan feeling pekerja;
      Mengumpulkan informasi tentang job content dan job context;
      Medefinisikan kinerja standar dan kinerja aktual dalam rincian yang operasional;
      Melibatkan stakeholders dan membentuk dukungan;
      Memberi data untuk keperluan perencanaan
Tahapan TNA mempunyai elemen penting yaitu :
      Identifikasi masalah
      Identifikasi kebutuhan
      Pengembangan standar kinerja
      Identifikasi peserta
      Pengembangan kriteria pelatihan
      Perkiraan biaya
      Keuntungan
E.      Tahapan Perencanaan Pelatihan
  1. Analisis Kebutuhan Pelatihan (training need analysis).
Terdapat tiga situasi dimana organisasi diharuskan melakukan analisis tersebut: yaitu: performance problem, new system and technology serta automatic and habitual training.
  1. Perencanaan dan Pembuatan Desain Pelatihan
      Keseluruhan tugas yang harus dilaksanakan pada tahap ini adalah :
      Mengidentifikasi sasaran pembelajaran dari program pelatihan;
      Menetapkan metode yang paling tepat;
      Menetapkan penyelenggara dan dukungan lainnya;
      Memilih dari beraneka ragam media;
      Menetapkan isi;
      Mengidentifikasi alat-alat evaluasi;
      Menyusun urut-urut pelatihan.
Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah membuat materi pelatihan yang diperlukan dan dikembangkan seperti :
      Jadwal pelatihan secara menyeluruh (estimasi waktu);
      Rencana setiap sesi;
      Materi-materi pembelajaran seperti buku tulis, buku bacaan, hand out dll;
      Alat-alat bantu pembelajaran;
      Formulir evaluasi.
3.      Implementasi Pelatihan
Tahap berikutnya untuk membentuk sebuah kegiatan pelatihan yang efektif adalah implementasi dari program pelatihan. Keberhasilan implementasi program pelatihan dan pengembangan SDM tergantung pada pemilihan (selecting) program untuk memperoleh the right people under the right conditions. TNA dapat membantu mengidentifikasi the right people dan the right program sedangkan beberapa pertimbangan (training development) and concideration program dapat membantu dalam menciptakan the right condition.
4.      Evaluasi Pelatihan
Untuk memastikan keberhasilan pelatihan dapat dilakukan melalui evaluasi. Secara sistimatik manajemen pelatihan meliputi tahap perencanaan yaitu training need analysis, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Tahap terakhir merupakan titik kritis dalam setiap kegiatan karena acap kali diabaikan sementara fungsinya sangat vital untuk memastikan bahwa pelatihan yang telah dilakukan berhasil mencapai tujuan ataukah justru sebaliknya.
            Konsep – konsep yang terdapat dalam evaluasi pelatihan antara lain:
    1. Persepsi terhadap Evaluasi Pelatihan. Menurut Smith (1997) evaluasi program pelatihan dan pengembangan merupakan a necessary and usefull activity, namun demikian secara praktis sering dilupakan atau tidak dilakukan sama sekali.
    2. Makna Evaluasi Pelatihan. Newby (Tovey, 1996 dalam Irianto Yusuf) menulis bahwa perhatian utama evaluasi dipusatkan pada efektivitas pelatihan. Efektifitas berkaitan dengan sampai sejauh manakah program pelatihan SDM diputuskan sebagai tujuan yang harus dicapai, karena efektifitas menjadi masalah serius dalam kegiatan evaluasi pelatihan.
    3. Merancang Evaluasi Pelatihan.  Dalam evaluasi pelatihan perlu dirancang sedemikian mungkin agar pelatihan menjadi efektif dan efisien.
Tahapan evaluasi terhadap pelatihan :
·         Evaluasi Peserta
·         Evaluasi Widyaiswara
·         Evaluasi Kinerja Penyelenggara

Nah, itu materi Mata Kuliah Analisa Evaluasi Program yang membahas tentang Manajemen Sumber Daya Manusia Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang dijelaskan oleh Pak Fauzi, yang dapat saya share untuk teman-teman semua khususnya untuk teman-teman jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Semoga bermanfaat.

One Response to “Analisa Evaluasi Program (Manajemen Sumber Daya Manusia Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia)”

  1. Unknown says:

    Terima kasih atas ilmu dan wawasan tentang metode metode pelatihan, semoga bisa bermanfaat untuk semua. :)

Your Reply